Minggu, 04 Mei 2014

Perbedaan KDE dan GNOME

KDE dan GNOME merupakan suatu GUI (Graphical User Interface) atau desktop environtment (lingkungan desktop) yang memudahkan user untuk bisa mengakses aplikasi di linux. Sebenarnya GUI itu tidak hanya KDE dan GNOME saja yang ada, tapi ada juga yang namanya IceWM,XFCE,Blackbox,dan Fluxbox.
Secara ringkas dapat dikatakan bahwa GUI adalah tampilan yang menjembatani penggunaan sistem linux dengan user agar lebih mudah digunakan. GUI pada linux (yaitu KDE,GNOME dll) berbeda dengan sistem operasi WINDOWS. Pada windows, GUI termasuk dalam sistem utama. AKibatnya ketika GUI pada windows crash, maka sistem utama juga akan ikut crash. Berbeda dg linux, dimana GUI berjalan di atas sistem X-window. Jadi ketika GUI atau Xwindownya crash, sistem utamanya tidak ikut crash. solusinya cukup restart lingkungan X-windownya. Dengan kata lain GUI pada linux bukanlah sistem, melainkan aplikasi grafis yang berjalan di atas sistem.
GNOME adalah (GNU Network ObjectModel Environment). Tampilan Desktop GNOME terdiri dari beberapa komponen, yaitu gtk-engine, gtk-themes, metacity dan icons. Engine default dalam GTK 2.4 default terdiri dari Clearlooks, Crux, Industrial, Light-Blue, Metal, Mist dan Smooth. Tema GNOME dibuat dengan menyesuaikan engine yang dipakai untuk menampilkan warna dan efek yang diinginkan. Tema-tema default tentunya bisa anda dapatkan dari aplikasi distribusi Linux yang dipakai dengan nama tema yang tidak jauh dari nama engine di atas. proyek GNOME menyediakan dua hal-hal: lingkungan desktop GNOME, suatu desktop yang menarik dan intuitif untuk para pemakai, dan platform pengembangan GNOME, suatu kerangka luas untuk bangunan aplikasi yang mengintegrasikan ke dalam sisa dari desktop. GNOME ini juga memiliki sifat-sifat Free, Usable, Accessible, International, Developer-friendly, Organized, Supported, A community.
KDE adalah lingkungan desktop (desktop environment) dan platform pengembangan aplikasi yang dibangun dengan toolkit Qt dari Trolltech. KDE berjalan pada banyak ragam sistem Unix, termasuk Linux, BSD dan Solaris. Terdapat pula versi KDE untuk Mac OS X dengan bantuan lapisan X11 dan untuk Microsoft Windows dengan bantuan Cygwin.
KDE merupakan salah satu windows manager di sistem operasi berbasis UNIX. Pembuatan aplikasi yang berjalan di KDE harus mengikuti standar antarmuka yang ramah dan efisien bagi penggunanya. KDE adalah sebuah aplikasi desktop environment untuk sistem operasi berbasis UNIX (termasuk Linux, FreeBSD, NetBSD dan lain-lainnya). Fungsinya adalah untuk mengurangi penggunaan command line yang mungkin terlalu rumit bagi pengguna yang awam di sistem operasi berbasis UNIX tersebut, sehingga pengoperasiannya semudah mengoperasikan desktop pada lingkungan Windows maupun MacOS. KDE ini berisi full grafis dan membutuhkan memori yang besar. Keunggulan utama KDE adalah kemudahan pemakaian, fleksibilitas, portabitilis, dan kekayaan fitur. KDE dikembangkan sejalan dengan KDevelop, paket pengembangan perangkat lunak, dan KOffice, paket aplikasi office. Huruf "K" mulanya adalah untuk "Kool", tetapi selanjutnya diganti menjadi "K" saja, yang berarti "Aksara pertama sebelum 'L' (untuk Linux) dalam alfabet Latin."
Perbedaan KDE dan GNOME :
1. KDE berorientasi pada tampilan grafis sehingga tampilannya lebih cantik daripada GNOME yang tidak terlalu "menaruh perhatian besar pada tampilan walaupun juga tidak mengabaikannya sama sekali".
2. GNOME lebih memakai lebih sedikit memori daripada KDE, sehingga performa GNOME relatif lebih cepat daripada KDE (ini mungkin karena GNOME tidak berorientasi pada grafis tetapi lebih kepada penghematan memori).

Wine Linux

Kesulitan bagi pengguna awam di Linux adalah cara menginstal software, salah satunya. Sebagian besar pengguna lebih familiar dengan skema instalasi Windows. Dan tentunya sangat terbiasa menggunakan software yang dibuat khusus untuk Windows. Bagaimanapun mudahnya Linux kini, apalagi dengan dekstop seperti KDE, tetap saja lebih mudah menjalankan aplikasi Windows daripada Linux. Masalahnya sekarang, bagaimana dengan Anda yang ingin menjalankan aplikasi Windows, tetapi tetap memakai Linux? Jawabannya adalah menggunakan compatibility layer, dan yang terbaik adalah Wine.
Apa Itu Wine?
Sebelumnya mari kita bahas apa itu Wine. Wine adalah sebuah software yang memungkinkan menjalankan program Windows pada sistem operasi Unix-like di arsitektur x86 apapun, terutama Linux. Wine juga menyediakan sebuah software library yang dikenal sebagai Winelib yang dapat membantu developer meng-compileaplikasi Windows dan mem-port nya ke sistem Unix-like. Nama Wine berasal dari akronim Wine INot an Emulator. Namun sering juga diartikan Windows Emulator.

Cara Wine Mengemulasi
Pada intinya, Wine adalah implementasi dari Windows Application Programming Interface (API) library (pustaka), dia berlaku sebagai jembatan antara program Windows dengan Linux. Program-program di linux memiliki instruksi yang berbeda dengan program-program Windows (kernel Linux dan Windows saja sudah tidak sama). Wine sebagai sebuah lapisan kompatibilitas, ketika sebuah program Windows menjalankan fungsi yang tidak dimengerti oleh Linux, Wine akan menterjemahkan instruksi dari program itu sehingga didukung/dimengerti oleh sistem Linux. Begitulah cara Wine mengemulasi.
Sejarah Wine
Bob Amstadt (pemimpin awal proyek) dan Eric Youngdale memulai proyek Wine pada 1993 sebagai cara menjalankan aplikasi Windows di Linux. Terinspirasi dari Sun Microsystem’s Public Windows Initiate and Wabi (sebuah usaha mendapatkan Windows API dengan penuh, diimplementasikan pada domain publik, yang kemudian diruntuhkan oleh Microsoft pada 1996) untuk sistem operasi Solaris, aslinya ditujukan untuk aplikasi Windows 3.x (16 bit), walaupun selanjutnya difokuskan pada aplikasi 32-bit yang lebih dominan. Proyek ini berasal dari diskusi di Usenet pada comp.os.linux pada Juni 1993. Alexandre Julliard menggantikan mereka memimpin proyek sejak 1994.
Daripada mengimplementasikan emulator, Wine menerapkan sebuah compatibility layer (lapisan kompatibilitas), menyedakan implementasi alternatif dari DLLs yang program Windows panggil, dan memroses untuk menggantikan kernel Windows NT.
Pengembang Wine menulis software ini secara khusus untuk Linux, namun Mac OS X, FreeBSD, dan Solaris juga dapat memakainya dengan baik kini. Wine tersedia untuk distribusi BSD yang lain seperti OpenBSD dan NetBSD melalui pengumpulan port dari OpenBSD dan NetBSD pkgsrc. Walaupun waktunya terlambat, namun Wine juga tersedia untuk Windows.
Proyek ini membuktikan konsumsi waktu dan kesulitan para developer, paling banyak dikarenakan ketidaklengkapan dan ketidakbetulan (incomplete and incorrect) dokumentasi dari Windows API. Saat Microsoft telah mendokumentasikan sebagian besar fungsi Win32, beberapa hal seperti file format dan protokol tidak dispesifikasi oleh Microsoft. Ada juga beberapa fungsi low level takterdokumentasikan dan bugstak jelas yang harus diduplikasikan oleh Wine secara presisi dalam hal membuat aplikasi bekerja dengan baik. Sebagai konsekuensinya, tim Wine harus membangun ulang banyak fungsi panggil dan format file.
Wine sesungguhnya dirilis di bawah MIT License yang sama seperti X Windows System, namun memperlihatkan kekuatiran tentang versi propietary dari Wine tidak membuat modal mereka kembali pada proyek inti, karena itu pada Maret 2002 digunakanlah LGPL untuk lisensinya.
Kandidat rilis pertama untuk versi 1.0 telah dirilis pada 9 Mei 2008. Setelah empat kandidat rilis, versi 1.0 Wine telah dirilis pada 17 Juni 2008 setelah 15 tahun pengembangan.
Fungsionalitas
Pada pertengahan 2007, Wine telah berhasil menjalankan beberapa software dengan stabilitas yang baik dan sebagian software dengan masalah minor. Sebagian besar DLL bawaan Microsoft Windows yang dibutuhkan untuk eksekusi Windows binary 32-bit telah kompatibel dengan Wine. Developer dari bagian Direct3D dari Wine telah melanjutkan implementasi fitur baru seperti Pixel Shader untuk menambah dukungan terhadap game. Wine juga dapat menggunakan DLLs bawaan langsung, demikian menambah fungsionalitasnya, namun keudian sebuah lisensi untuk Winows dibutuhkan kecuali DLLs tersebut didistribusikan bersama dengan aplikasi itu sendiri.
winecfg adalah GUI konfigurasi yang dipaketkan bersama Wine. Winecfg membuat konfigurasi Wine lebih mudah dengan membuat edit registry langsung tidak dibutuhkan, walaupun jika dibutuhkan itu dapat dilakukan dengan regedit.
AppDB adalah sebuah database bentukan komunitas yang berisi daftar software apa saja yang bekerja, dan bagaimana baik mereka bekerja dengan Wine.
Aplikasi Third-Party
Beberapa aplikasi membutuhkan tweaking lebih daripada diinstal secara sederhana untuk bekerja dengan baik, seperti mengkonfigurasi manual Wine untuk menggunakan Windows DLLs tertentu. Wine tidak mengintegrasikan yang seperti itu, malahan lebih memfokuskan semata-mata pada meng-improve implementasi Windows DLLs. Saat pendekatan ini memfokuskan pengembangan Wine pada kompatibilitas long-term (waktu lama), itu membuatnya sulit untuk pengguna menjalankan aplikasi yang memerlukan workaround. Sebagai konsekuensinya, banyak aplikasi third-party yang seperti itu tidak berjalan pada Wine. Aplikasi third-party berikut disebutkan dalam halaman The Wine Wiki yang berisi aplikasi third-party lawas dan terkini.
  • Winetricks, adalah sebuah script kecil untuk menginstall beberapa komponen dasar (seperti Windows DLLs dan fonts) membutuhkan beberapa aplikasi untuk berjalan dengan benar di bawah Wine. Proyek Wine akan menerima laporan bugs dari pengguna Winetricks, tidak seperti kebanyakan aplikasi third party.
  • Wine-Doors, adalah sebuah tool manajemen aplikasi untuk GNOME yang menambah fungsionalitas Wine. Wine-Doors adalah alternatif dar WineTools yang bertujuan memperbaiki ftur WineTools dan memperluas ide orisinal dengan pendekatan desain modern.
  • IEs4Linux, sebuah utiliti untuk menginstall semua versi Internet Explorer dari versi 4 sampai 6 dan segera akan mendukung IE 7, secara default engine IE 7 terinstall jika Anda memilihnya.
  • PlayOnLinux, sebuah aplikasi untuk memudahkan instalasi game Windows melalui Wine. Dia menggunakan sebuah script database online untuk mengaplikasikan games yang berbeda yang membutuhkan konfigurasi berbeda pula, dan jika game itu tidak ada dalam database, sebuah instalasi manual dapat dilakukan. Program lain dapat juga diinstall dan masing masing diletakkan pada sebuah container berbeda (WINEPREFIX) untuk menghndari interferensi dari satu program pada lainnya dan menghindari isolasi. Cara yang sama seperti yang dilakukan CrossOver.
    Aplikasi 64-bit
Pada dasarnya Wine tidak bisa menjalakan aplikasi Windows 64-bit, namun dapat menjalankan sistem operasi 64-bit. Sejak hampir semua aplikasi Windows tersedia untuk versi 32-bit, dukungan aplikasi Windows 64-bit adalah prioritas bawah, dan direncanakan setelah Wine versi 1.0
Pada sistem Linux 64-bit, dukungan untuk 32-bit aplikasi Windows ditangani olehlinking dengan dependensi shared library -nya Wine 32-bit.
Bagaimana Mendapatkan Wine?
Pertama, dimanakah kita bisa memperoleh Wine? Wine sebenarnya sudah disertakan dalam distro-distro besar Linux, tapi bila Anda tidak menemukannya, bisa didapatkan melalui internet. Situs resmi Wine beralamatkan http://winehq.com
Bila Anda merasa melakukan compile sulit karena file-nya berupa source code, bisa mencari website yang menyediakan paket RPM atau DEB yang bisa langsung diinstall. Paket RPM (RedHat Package Manager) bisa diinstall pada distro RedHat, Mandriva, PCLinuxOS, dan turunan serta keluarganya. Sedangkan DEB adalah paket khusus untuk Debian. Jadi Anda yang punya Ubuntu, Fluxbuntu, Edubuntu, serta buntu-buntu lain pokoknya sekeluarga bisa menginstal paket DEB. Ekstension untuk RPM adalah*.rpm sedang DEB *.deb . Terserah Anda mau instal cara bagaimanapun juga, yang terpenting bisa jalan di PC Anda. Juga usahakan paket yang Anda download adalah versi terbaru, karena versi terbaru biasanya lebih stabil dari versi sebelumnya. Di sini kita menggunakan Wine 1.1.4
Cara menginstalnya tidak perlu dijelaskan, jadi kita langsung saja. Setelah berhasil diinstall, Wine akan muncul di startmenu. Kali ini akan dibahas pemakaian Wine di Mandriva Spring 2008 dengan dekstop KDE. Kita sebaiknya mengetahui software apa saja yang ada di dalam Wine.
Paket Wine berisi:
  1. File Manager : Fungsinya untuk menjalankan/mengemulasi software yang akan diinstall/diexecute.
    2. Notepad : Sama dengan milik Windows, untuk mencatat hal kecil, membuka source code, edit HTML, dan lainnya.
    3. Program Manager: mengelola program, membuat group program yang bisa di- execute langsung. Kurang lebih fungsinya sama seperti File Manager, tapi lebih tertutup.
    4. Registry Editor : Fungsinya mengurus Registry untuk aplikasi yang diinstal melalui Wine, namun masih kurang komprehensif.
    5. Software Manager: inilah Add/Remove program-nya Wine.
    6. Configurator : Mengatur konfigurasi internal Wine.
    7. Minesweeper : Game mini Minesweeper mirip milik Windows.
Pemakaian Wine
Menginstall dan Uninstall
Cara Meng-install Software
Mari kita mulai menggunakanWine. Kita bisa mulai menggunakan software kesukaan kita. Di sini saya akan memberikan contoh menginstall SMPlayer, sebuah multimedia player dengan codec yang lengkap. Software ini berjalan pada Windows XP, dan tentunya berlisensi freeware. Anda bisa mendapatkannya darihttp://smplayer.sourceforge.net atau di bonus CD/DVD majalah PC Media, karena mereka biasanya menyertakannya.
  • Pertama, yang harus kita lakukan adalah mendapatkan file installernya. Bisa dari CD/DVD, atau yang lain.
  • Kedua, kita execute file installer itu sama seperti di Windows. Caranya kita klik kanan pada file installer itu lalu pilih OpenWith File Manager. Atau dengan membuka lewat Menu> Application > Wine > File Manager.
  • Ketiga, sesudah itu instalasi akan dimulai. Lakukan klik OK dan konfigurasi install seperti biasanya, karena caranya sama persis. Bisa saja kita buat shortcut di dekstop kalau mau.
  • Keempat, kita coba jalankan software-nya. Masuk dari Menu > Application > New Application> SMPlayer. Mungkin Anda bertanya kenapa tidak disertakan di tab application langsung, itu karena ini bukan aplikasi asli Linux (hasil emulasi) dan nanti bisa kita pindahkan ke tempat lain.
  • Kelima, nikmati hasilnya.
Nah, ini salah satu contoh cara instasi software melalui Wine. Pada aplikasi lain, caranya pun sama, tidak akan berbeda jauh. Sedikit info, menjalankan aplikasi melalui compatibility layer atau emulator akan lebih lambat daripada yang tidak.Karena itu tadi tentunya, dia harus menterjemahkan perintah yang tidak dimengerti OS menjadi dimengerti. Jadi Anda harus sabar ketika menjalankan software kesayangan Anda melalui Wine.
Cara Membongkar / Uninstall Software
Langkah selanjutnya yang patut diketahui adalah uninstall. Caranya dengan menggunakan Software Manager. Langkahnya sederhana, masuk dari Menu > Applications > Wine > Software Manager. Kemudian Pilih SMPlayer dan klikAdd/Remove Button. Tunggu sebentar dan jalankan pembongkaran/uninstall seperti biasa.
Tambahan
Program Manager
Mungkin Anda masih merasa bingung memakai beberapa program di dalam Wine. Kali ini kita bahas mengenai cara memakai Program Manager. Sebelumnya mari kita ketahui dulu bahwa dalam paket instalasi Wine 1.1.4 ini tidak terdapat dokumentasi atau help yang jelas, jadi agak sulit menggunakannya. Tapi tidak masalah, di sini akan kita coba belajar memakai Program Manager untuk mengerti fungsinya.
  • Pertama, buka Menu > Applications > Wine > Program Manager.
  • Kedua, amati dengan seksama apa saja yang ada dalam tampilannya. Apakah Anda mulai terbiasa? Di sini ada beberapa fungsi yang masih belum di-implementasikan dan selalu menampilkan pesan error ketika dibuka (bug). Abaikan saja hal ini dan mulailah dari menu File.
  • Ketiga, klik menu File > New. Terbuka kotak dialog New, dan pilihlah Program Group
  • Keempat, beri nama pada dua kotak isian sesuai program yang akan dijalankan, tapi boleh juga sesuka hati. Lalu klik OK. Abaikan pesan yang muncul dengan klik OK juga.
  • Kelima, pilih File > Execute. Anda bisa langsung memasukkan path software yang akan dijalankan melalui Command Line bar. Atau melalui tombol Browse dan memilih langsung softwarenya. Sesudah itu klik OK, tunggu beberapa saat sampai software dijalankan.
Sampai di dini kita sudah mengetahui fungsinya. Ternyata tidak beda jauh dengan File Manager. Jika Anda merasa terlalu bertele-tele, langsung saja masuk ke File > Execute dan pilih file yang akan di eksekusi. Anda bisa memilih file installer ataupun executable.
Registry di Wine : Regedit
Wine juga memiliki sistem registry seperti Windows. Registry di sini fungsinya adalah mengatur peregisteran software-software yang diinstall melalui Wine. Juga termasuk menyimpan semua setting yang Anda ubah melalui Winecfg (Configurator), kecuali setting drive. Di dalam Windows, Registry adalah gudang pusat untuk konfigurasi aplikasi dan sistem operasi.Dan Regedit adalah utility untuk mengutak-atik konfigurasinya. Demikian juga di Wine, Wine mengimplementasikan Registry dan beberapa setting yang tidak ditemukan pada Winecfg dapat diubah di dalamnya. Sekaligus dapat diedit pula dengan Regedit, sama seperti di Windows.
Sebenarnya kenyataan Wine menggunakan Registry juga menuai kontroversi. Beberapa orang berpendapat isinya terlalu banyak seperti milik Windows. Untuk menghadapi hal ini, ada beberapa hal yang harus diluruskan. Pertama, tidak mungkin menghindari implementasi registry secara simpel karena tiap aplikasi meminta untuk bisa menyimpan setting mereka di dalam Registry . Dalam hal Wine menyimpan dan mengakses setting dalam konfigurasi terpisah akan membutuhkan kode yang secara dasar melakukan hal yang sama dengan Win32 API’s yang telah diimplementasikan oleh Wine. Akhirnya, tidak seperti Windows, registry-nya Wine ditulis dalam plain text dan dapat diubah menggunakan text editor apapun.
Cara Menggunakan Registry-nya Wine
Kita mulai dari struktur registry-nya. Tidak perlu menjelaskan ini-itu, langsung saja inilah key registry dasar yang sebaiknya Anda ketahui:
HKEY_LOCAL_MACHINE
Ini adalah root key fundamental (dalam Windows 9.x disimpan pada hidden file system.dat) berisi semua yang menyinggung instalasi Windows sekarang (yang sedang Anda jalankan).
HKEY_USERS
Ini adalah root key fundamental (dalam Windows 9x disimpan dalam hidden file user.dat) yang berisi data konfigurasi untuk setiap instalasi yang dilakukan user.
HKEY_CLASSES_ROOT
Ini adalah sebuah link/taut pada HKEY_LOCAL_MACHINE\Software\Classes. Berisi data yang mendeskripsikan hal-hal seperti asosiasi file, handle dokumen OLE, dan kelas-kelas COM.
HKEY_CURRENT_USER
Ini adalah sebuah link/taut pada HKEY_USERS\username_anda , didalamnya berisi hal-hal seperti konfigurasi pribadi Anda.
Setelah Anda menjelajahi registry-nya Wine, apa pendapat Anda? Adakah kesan khusus? Ya, tampilan dan isinya sangat mirip dengan milik Windows. Namun jangan salah, tidak sama persis lho! Ada beberapa perbedaan besar. Namun bagaimanapun cara pakainya tidaklah jauh berbeda dengan Windows. Jadi jangan takut mencoba.
  • Gunakanlah Regedit untuk mengubah konfigurasi registry. Mirip seperti di Windows, Regedit menyediakan tampilan level system dari registry yang berisi semua key. Untuk navigasi melalui registry, klik pada key di sebelah kiri untuk membuka lebih dalam lagi. Untuk menghapus sebuah key, klik kanan pada key itu dan pilih “Delete”. Untuk menambahkan sebuah key, klik pada key itu dan pilih New > Key. Klik kanan dan pilihlah “Modify” untuk memodifikasi sebuah key. Sama juga cara mengubah key dan nilai/value melalui klik kanan.
Semua setting yang menjadi pusat perhatian untuk pemakai Wine berada diHKEY_CURRENT_USER\Software\Wine karena sebagian besar setting yang Anda ubah dalam winecfg ditulis di dalam area ini.

Pengenalan Linux dan beberapa distro yang populer

  1. PENGERTIAN LINUX

Adalah software sistem operasi open source yang gratis untuk disebarluaskan di bawah lisensi GNU. Linux merupakan turunan dari unix dan dapat bekerja pada berbagai macam perangkat keras koputer mulai dari inter x86 sampai dengan RISC.

Dengan lisensi GNU (Gnu Not Unix) Anda dapat memperoleh program, lengkap dengan kode sumbernya (source code). Tidak hanya itu, Anda diberikan hak untuk mengkopi sebanyak Anda mau, atau bahkan mengubah kode sumbernya.Dan itu semua legal dibawah lisensi. Meskipun gratis, lisensi GNU memperbolehkan pihak yang ingin menarik biaya untuk penggandaan maupun pengiriman program.


  1. SEJARAH LINUX
Linux pada awalnya dibuat oleh seorang mahasiswa Finlandia yang bernama Linus Torvalds. Dulunya Linux merupakan proyek hobi yang diinspirasikan dari Minix, yaitu sistem UNIX kecil yang dikembangkan oleh Andrew Tanenbaum. 
Linux versi 0.01 dikerjakan sekitar bulan Agustus 1991. Kemudian pada tanggal 5 Oktober 1991, Linus mengumumkan versi resmi Linux, yaitu versi 0.02 yang hanya dapat menjalankan shell bash (GNU Bourne Again Shell) dan gcc (GNU C Compiler).

Saat ini Linux adalah sistem UNIX yang sangat lengkap, bisa digunakan untuk jaringan, pengembangan software dan bahkan untuk pekerjaan sehari-hari. Linux sekarang merupakan alternatif sistem operasi yang jauh lebih murah jika dibandingkan dengan sistem operasi komersial (misalnya Windows 9.x/NT/2000/ME).
Linux mempunyai perkembangan yang sangat cepat. Hal ini dapat dimungkinkan karena Linux dikembangkan oleh beragam kelompok orang. Keragaman ini termasuk tingkat pengetahuan, pengalaman serta geografis. Agar kelompok ini dapat berkomunikasi dengan cepat dan efisien, internet menjadi pilihan yang sangat tepat.




  1. KELEBIHAN DAN KEKURANGAN LINUX
  1. Kelebihan

  • Bersifat open source, bebas dan terbuka. sehingga tidak perlu biaya untuk mendapatkannya. LISENSI FREE  dan boleh di utak atik semaunya.
  • Linux sekarang sudah mudah di operasikan. kalo dulu pengguna linux identik dengan para hacker, tapi sekarang orang awam pun sudah banyak yang menggunakannya.
  • Hampir semua aplikasi yang biasa dijalankan di windows, sudah ada aplikasi linuxnya yang dikembangkan oleh komunitas linux atau bisa juga menggunakan software emulator.
  • Memiliki pengamanan yang lebih unggul karena di desain multiuser sehingga apabila virus menyerang user tertentu, akan sangat sulit menyebar ke user lainnya.
  • Cocok untuk PC yang memiliki spesifikasi minimum karena linux membutuhkan resource yang lebih kecil dibandingkan Windows.
  • Linux dapat berjalan di dua mode.
  • Jarang crash atau nge-hang yang mengharuskan kita untuk merestart komputer karena linux lebih stabil.
  • Memiliki komunitas di berbagai penjuru dunia.
  • Terdapat beragam pilihan seperti Ubuntu, Fedora, Debian, Centos, RedHat, Opensuse, Mandriva, dan sebagainya.

  1. Kekurangan

  • Banyak user yang belum terbiasa menggunakan linux.
  • Dukungan hardware dari vendor-vendor tertentu yang tidak terlalu baik pada linux.
  • Proses instalasinya tidak semudah windows.
  • Aplikasi di linux belum seampuh aplikasi windows.
  • Bagi administrator sistem yang belum terbiasa dengan Unix-like, maka mau gak mau harus belajar dulu.
  • Struktur direktori dan hak akses yang membingungkan bagi user yang terbiasa menggunakan windows.
  1. PENGEMBANGAN LINUX
Nama "Linux" berasal dari nama pembuatnya, yang diperkenalkan tahun 1991 oleh Linus Torvalds. Sistemnya, peralatan sistem dan pustakanyaumumnya berasal dari sistem operasi GNU, yang diumumkan tahun 1983 olehRichard Stallman. Kontribusi GNU adalah dasar dari munculnya nama alternatifGNU/Linux.

Linux telah lama dikenal untuk penggunaannya di server, dan didukung oleh perusahaan-perusahaan komputer ternama seperti IntelDellHewlett-PackardIBMNovellOracle CorporationRed Hat, dan Sun Microsystems. Linux digunakan sebagai sistem operasi di berbagai macam jenis perangkat keraskomputer, termasuk komputer desktopsuperkomputer, dan sistem benamseperti pembaca buku elektronik, sistem permainan video (PlayStation 2,PlayStation 3 dan XBox), telepon genggam dan router.

Para pengamat teknologi informatika beranggapan kesuksesan Linux dikarenakan Linux tidak bergantung kepada vendor (vendor independence), biaya operasional yang rendah, dan kompatibilitas yang tinggi dibandingkan versi UNIX tak bebas, serta faktor keamanan dan kestabilannya yang tinggi dibandingkan dengan sistem operasi lainnya seperti Microsoft Windows. Ciri-ciri ini juga menjadi bukti atas keunggulan model pengembangan perangkat lunak sumber terbuka (opensource software).

Sistem operasi Linux yang dikenal dengan istilah distribusi Linux (Linux distribution) atau distro Linux umumnya sudah termasuk perangkat-perangkat lunak pendukung seperti server webbahasa pemrogramanbasisdatatampilan desktop (desktop environment) seperti GNOME,KDE dan Xfce juga memilikipaket aplikasi perkantoran (office suite) seperti OpenOffice.orgKOffice,Abiword,


  1. MACAM-MACAM DISTRO LINUX

  1. Xandros
    Xandros Linux adalah sebuah distro Linux yang berdasarkan pada sistim KDE.Tampilannya sangat mirip dengan Microsoft Windows, jadi apabila dioperasikan sangat mudah dan nyaman.
  1. Ubuntu.
    Ubuntu adalah salah satu distribusi Linux yang berbasiskan pada Debian.
    Proyek Ubuntu disponsori oleh Canonical Ltd (perusahaan milik Mark Shuttleworth). Nama Ubuntu diambil dari nama sebuah konsep ideologi di Afrika Selatan. “Ubuntu” berasal dari bahasa kuno Afrika, yang berarti “rasa perikemanusian terhadap sesama manusia”.
  1. CentOS
Adalah sistem operasi bebas yang didasarkan pada Red Hat Enterprise Linux (RHEL). CentOS singkatan dari Community ENTerprise Operating System (Sistem Operasi Perusahaan buatan Komunitas/Masyarakat).
  1. Debian
    Debian adalah sistem operasi berbasis kernel Linux. Debian adalah ‘kernel independent’, yaitu sistem operasi Debian dikembangkan murni tanpa mendasarkan pada sistem operasi yang telah ada.
  1. Fedora (sebelumnya bernama Fedora Core, terkadang disebut juga dengan Fedora Linux) adalah sebuah distro Linux berbasis RPM dan yum yang dikembangkan oleh Fedora Project yang didukung oleh komunitas pemrogram serta disponsori oleh Red Hat. Nama Fedora berasal dari karakter fedora yang digunakan di logo Red Hat.
  1. Knoppix
    Knoppix adalah distro Linux live-cd yang dapat dijalankan melalui CD-ROM tanpa instalasi di hard disk. Distro ini berbasis Debian Linux dan diciptakan oleh Klaus Knopper.
  1. Gentoo Linux adalah suatu distribusi Linux yang memakai paket sistem manajemen Portage. [Bandingkan dengan: Debian yang menggunakan paket .deb, RedHat / Mandrake yang menggunakan paket .rpm. Manajemen paket ini dirancang untuk modular (mudah ditambah-tambah), portabel (dapat di port ke distro lain), mudah ditata, fleksibel, dan dioptimalkan untuk masing-masing komputer pengguna.
  1. Slackware
    Slackware merupakan sistem operasi yang dibuat oleh Patrick Volkerding dari Slackware Linux, Inc. Slackware merupakan salah satu distro awal, dan merupakan yang tertua yang masih dikelola. Tujuan utama Slackware adalah stabilitas dan kemudahan desain, serta menjadi distribusi Linux yang paling mirip Unix.
  1. Mandriva Linux
    Mandriva Linux (dahulu dikenal dengan nama Mandrakelinux atau Mandrake Linux) adalah sistem operasi yang dibuat oleh Mandriva (dahulu dikenal dengan nama Mandrakesoft).
    Mandriva Linux menggunakan RPM Package Manager.
  1. OpenSUSE
    SUSE sebelumnya bernama SUSE Linux dan SuSE Linux Professional adalah salah satu distro Linux dari perusahaan Novell, atau lebih tepat dari anak perusahaannya Suse Linux GmbH (Software- und System-Entwicklungsgesellschaft mbH, Nürnberg yang berarti pengembangan -perangkat lunak dan -sistem).
  1. Freespire
    Freespire adalah versi gratis dari distro Linspire (a.k.a Lindows), kemudian mungkin dikarenakan permasalahan nama, berubah menjadi Linspire.
  1. Linux Mint
    Linux Mint adalah sistem operasi berbasis Linux untuk PC. Inti dari LinuxMint adalah Ubuntu, sehingga aplikasi yang dapat berjalan di Ubuntu, juga bisa berjalan pada LinuxMint.
  1. PCLinuxOS
    PCLinuxOS, sering disingkat sebagai PCLOS, adalah sebuah sistem operasi desktop. Ini adalah sebuah sistem operasi bebas untuk komputer pribadi yang bertujuan untuk memudahkan penggunaan.
  1. Damn Small Linux
    Damn Small Linux (DSL) adalah salah satu distro/varian linux mini. Disebut mini karena paket DSL cuma 50MB besarnya. DSL juga memungkinkan untuk diinstall di USB 128MB.
  1. Kuliax
    Kuliax adalah sebuah distribusi Linux LiveCD yang dikembangkan oleh Kuliax Project untuk pendidikan di universitas. Distribusi ini berbasis Debian GNU/Linux dan Knoppix, serta telah dioptimasi ke arah penggunaan desktop Linux.
  1. Redhat
    Distribusi yang paling populer, minimal di Indonesia, redhat merupakan distribusi pertama yang instalasi dan pengoperasiannya mudah.

Dan masih banyak lagi distro-distro lainnya ..

Install dan Konfigurasi Conky Ubuntu

Conky? apa itu apa makanan? conky-conky itu? itu coki-coki -_-", conky disini bukan makan ya sob hehehe, conky disini adalah aplikasi untuk mempercantik desktop sobat, terus isinya apa dong? isinya bisa macem-macem, bisa jam tanggal, proses ram dll lah, dan yang lebih mantepnya lagi kita bisa mengedit tampilannya sendiri loh, bagaimana caranya? ya perlu sedikit koding dalam konfigurasinya sob silahkan di kulik sendiri sob :P.
Cara installnya adalah :
sudo apt-get install conky-all
pastikan yah konek ke internet yah, kalo offline gimana kak? google please :pfff..
setelah install selesai lalu kita lanjut ke konfigurasinya, disini saya menggunakan conky lua, kenapa? ya karena bagus ehehe, sebelum memulai konfigurasi download terlebih dahulu konfigurasinya sob download conky loa  setelah itu extrak seluruh filenya.
Cara Install dan Konfigurasi Conky Ubuntu
Pilih distro apa yang sobat pakai lalu ekstrak file yang dimaksud, disini saya pakai ubuntu jadi extrak yang ubuntu, lalu masuk foldernya dan rename conkyrc menjadi .conkyrc (teken CTRL+H untuk liat file yang hidden).

Cara Install dan Konfigurasi Conky Ubuntu
Copy .conkyrc ke folder home.

Cara Install dan Konfigurasi Conky Ubuntu
Buat folder .conky lalu copy file lainnya kedalam folder .conky

Cara Install dan Konfigurasi Conky Ubuntu
Edit .conkyrc yang ada di home tadi lalu ubah
/~.lua/scripts/clock_rings.lua
 menjadi
 ~/.conky/clock_rings.lua

Cara Install dan Konfigurasi Conky Ubuntu
Lalu jalankan conky, di terminal dengan perintah
conky
dan lihat hasilnya :).
Cara Install dan Konfigurasi Conky Ubuntu
bagaimana sob? bagus kan hheheeh :). sobat juga bisa menjalankan conky secara manual saat startup selamat mencoba.